Perekrutan Kader Pramuka di Racana UNTAN

Bagaimana metode perekrutan kader Pramuka atau peserta didik dalam Gerakan Pramuka di Gugus depan Racana Untan ?

Perekrutan peserta didik dilakukan dengan melalui berbagai tahapan :

1. Sosialisasi tentang Pramuka Untan ke kampus – kampus
2. Penyebaran informasi penerimaan anggota melalui media brosur ke kampus – kampus dan internet
3. Penyaringan kader bagi para mahasiswa yang telah berminat untuk bergabung ke Pramuka Untan
4. Orientasi dasar selama 3 bulan
5. Pengukuhan menjadi anggota Gugusdepan
6. Pendidikan lanjutan / aplikasi materi orientasi dasar ke lapangan
7. Pengukuhan sebagai Kader Racana dengan status tamu racana bagi yang berusia di bawah 21 tahun dan calon Pandega bagi yang berusia mulai 21 tahun dan yang belum 21 boleh memulai untuk mengisi SKU Pandega

- Bagaimana Program kegiatan Racana Untan tersebut dijalankan ?

1. Program kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan dengan apa yang telah disepakati oleh Rapat Anggota
2. Program – program kegiatan yang bersifat insidentil dijalankan melalui persetujuan dewan racana dan pemangku adat setelah dikoordinasikan dengan Pembina gugus depan
3. Program kegiatan dijalankan dengan membentuk suatu sangga / reka kerja yang bertugas menjalankan kegiatan yang telah disepakati untuk dilaksanakan
4. Sangga / reka kerja bertanggung jawab kepada ketua dewan dibawah pengawasan pemangku adat dan kemudian diteruskan ke Pembina gugusdepan

Bagaimana pembinaan peserta didik racana untan dalam upayanya meningkatkan eksistensi di tengah – tengah kegiatan berbagai UKM untan ?

1. meningkatkan variasi materi dari latihan rutin
2. mendatangkan pemateri yang ahli di bidangnya dari luar Racana ( jika dari dalam racana tidak ada yang berkompeten)
3. meningkatkan kebersamaan antar sesama kader Pramuka Untan
4. meningkatkan keterlibatan Pembina dan Senior

Bagaimana hambatan – hambatan yang dihadapi oleh Racana Untan dalam upayanya memajukan kegiatan Racana Untan ?

1. Kurangnya dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangan kualitas dan daya saing terutama dari kwartir
2. Kurang nya minat mahasiswa untuk berorganisasi
3. Padatnya perkuliahan yang membuat para kader untuk berkreasi dan berrinovasi dengan kegiatan